Senin, 25 November 2013

DEPRESIASI dan DEPLESI

A. PENGERTIAN DEPRESIASI
Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.
Depresiasi secara umum dapat digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu :
Depresiasi yang disebabkan antara lain mesin-mesin atau peralatan yang digunakan semakin tua sehingga kemampuannya berkurang (physicaldegradation).
Depresiasi yang disebabkan antara lain karena semakin majunya perkembangan teknologi, sehingga diperlukan mesin-mesin atau peralatan-peralatan baru yang lebih efisien dan ekonomis daripada yang dipakai sekarang atau karena adanya perubahan demand di masyarakat baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga diperlukan tambahan mesin-mesin dan peralatan-peralatan baru (functional depreciation).
B. KRITERIA BARANG TERKENA DEPRESIASI
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
Harus mempunyai umur manfaat tertentu dan umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
Bukan inventaris, properti investasi, persediaan atau stok penjualan.
Properti yang dapat didepresikan dikelompokkan menjadi :
Nyata (tangible) : dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
C. METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI 
Metode Garis Lurus (Straight Line Depreciation)
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah
 aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktifa tersebut.


Contoh :
PT Jaya Abadi membeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp 35.000.000,- Diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 3.000.000,- Maka penyusutan pertahunnya adalah:
Depresiasi = ( Rp 35.000.000 - Rp 3.000.000 ) / 5 = Rp 6.400.000,-


Sum of Years Depreciation
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.



Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Turbo pada tanggal 1 Januari 19x1. Harga beli Rp 12.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun. Tentukan depresiasi !
Unit Produksi Depresiasi
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut (biasanya berupa mesin produksi). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak
 pula depresiasinya.



Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Turbo pada tanggal 1 Januari 19x1, harga beli Rp 12.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 100.000 Km. Tentukan depresiasi missal tahun 19x1 truk dipakai 15.000 Km, 19x2 30.000 Km, 19x3 20.000 Km, 19x4 25.000 dan 19x5 10.000 Km.





D. PENGERTIAN DEPLESI


Nilai sumber alam, seperti : tambang emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, tambang minyak tanah, tanah yang yang digunakan sebagai obyek/bahan baku tertentu, akan berkurang, pengurangan nilai sumber alam ini disebut Deplesi.

Perhituyngan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu

Contoh

Harga perolehan hak atas tambang Rp 80.000.000.000,00, taksiran cadangan/kandungan bijih besi sebesar 4.000.000 ton

Maka tarif Deplesi tiap ton = Rp 80.000.000.000,00 : 4.000.000 = Rp 20.000,00

Jika dalam setahun telah ditambang 150.000 ton, maka besarnya deplesi adalah 150.000 x Rp 20.000,00 = Rp 3.000.000.000,00

Ayat jurnal  untuk mencatat deplesi  tersubut adalah

Biaya Deplesi                                                     Rp 3.000.000.0
Akumulasi Deplesi                                             Rp 3.000.000.000,00

Rekening akumulasi deplesi adalah suatu rekening lawan terhadap cadangan barang tambang yang berangkutan, maka dalam neraca disajikan sebagai pengurangan terhadap harga perolehan cadangan barang tambang yang bersangkutan (seperti halnya aktiva tetap dengan akumulasi penyusutannya.
SUMBER:


Rate of Return

Rate of Return didefiniskan sebagai bunga rata-rata yang dibayarkan kepada saldo yang belum lunas dalam suatu pinjaman sehingga saldo yang belum dibayarkan tersebut secara berkala sama dengan nol pada akhir pembayaran.
Dalam perhitungan Rate of Return,kita dapat menggunakan persamaan-persamaan berikut:


contoh kasus:

Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. e = MARR = 20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah investasi tersebut layak dilakukan?
Penyelesaian
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813
i’% = 20.88%
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan.

Dalam suatu investasi, pada suatu waktu tertentu dapat terjadi keseimbangan antara semua penerimaan dan pengeluaran pada tingkat bunga tertentu.  Tingkat bunga ini dinamakan internal rate of return (IRR).
Definisi Internal Rate of Return (IRR) adalah  :Tingkat bunga atau rate of return pada saat nilai sekarang dari akumulasi arus kas bersih (net cash flow) suatu investasi dikurangi  dengan nilai investasi awalnya  sama dengan nol atau IRR  adalah tingkat bunga pengembalian pada saat NPV = 0.
Rumus :n∑  St/(1+R)t  – I0  = 0    , berapa R ?
t=1dimana :R  : internal rate of returnI0 : nilai investasi awalSt : net cash flow = cash inflow – cash outflow
t  : periodeKriteria kelayakan investasi dengan metode Internal Rate of Return (IRR) adalah dengan membandingkan nilai IRR dengan tingkat bunga yang berlaku pada saat ini seperti berikut :Apabila  IRR  > r   , investasi  layak.IRR   < r  , investasi tidak layak.dimana :IRR  : internal rate of returnr       : Minimum attractive rate of return (MARR) atau tingkat bunga yang berlaku pada saat ini.Untuk mencari  nilai IRR  adalah dengan mencoba beberapa nilai i (tingkat bunga) secara  trial dan error, sehingga didapatkan 2 (dua) buah tingkat bunga (i)  yang menghasilkan nilai NPV negatif dan NPV positif yang mendekati nol.  Nilai IRR dicari pada saat NPV = 0 dengan menginterpolasikan  kedua nilai tersebut.Contoh soal :Seorang investor membeli rental property seharga $ 109.000.  Pada akhir tahun ke-7 properti tersebut dijual kembali seharga $ 220.000, dengan membayar komisi 5 % kepada broker.  Penerimaan dan pengeluaran operasional dari penyewaan properti selama 7 tahun adalah sbb :
Tahun
Penerimaan ($)
Biaya Operasional ($)
1
15.000
5.000
2
18.000
5.500
3
18.000
5.700
4
18.000
4.500
5
18.000
3.600
6
18.000
4.300
7
17.000
4.100
Hitung nilai IRR dari proyek ini. Apakah proyek ini menguntungkan jika tingkat bunga yang berlaku sekarang 12 %  ?Jawab :Trial dan error pada r1 = 18 % didapatkan :NPV = -109,000 + 10,000*(P/F, 18%,1)+ 12,500*(P/F,18%,2)+12,300*(P/F,18%,3) + 13,500*(P/F,18%,4) + 14,400* (P/F,18%,5) +13,700*(P/F,18%,6) + 221,900* (P/F, 18%,7)= -109,000 + 10,000*0.8475+12,500*0.7182 + 12,300*0.6085 +13,500*0.5158 + 14,400*0.4371 + 13,700*0.3704 + 221,900*0.3139   = $ 3,941.71    (positif)Pada r2 = 20 %, didapat :NPV = -109,000 + 10,000*(P/F, 20%,1)+ 12,500*(P/F,20%,2)+12,300*(P/F,20%,3)  + 13,500*(P/F,20%,4) + 14,400* (P/F,20%,5) +13,700*(P/F,20%,6) +  221,900* (P/F, 20%,7)= -109,000 + 10,000*0.0.8333+12,500*0.6944 + 12,300*0.5787 +13,500*0.4823  + 14,400*0.4019 + 13,700*0.3349 + 221,900*0.2791      =  $ – 6,050.16    (negatif).Interpolasi :           x/(20%-18%) = (0-3924.71)/(-6050.16-3924.71)x /2%               =  0.39x    =  2% * 0.39 = 0.79%.Nilai IRR = 18 % + x= 18 % + 0.79 %   = 18.79 %IRR proyek = 18.79%   >  12% (tingkat bunga yang berlaku)  sehingga proyek dikatakan layak. Daftar Pustaka :Grant, E.L., W.G. Ireson dan R.S. Leavenworth.  1990.  Principles of Engineering Economy.  John Wiley and Sons, Canada.
I Nyoman Pujawan.  2004.  Ekonomi Teknik.  Penerbit Guna Widya, Surabaya.
 http://lovelytoraya.wordpress.com/2010/01/06/pengertian-rate-of-return-perhitungan-dan-penerapannya/

http://tin205.blog.esaunggul.ac.id/2012/11/29/irr/

Cash Flow

PENGERTIAN
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

1. Seorang ibu mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?

Diketahui :
P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun

Ditanya :
Cash flow diagram?
 
Jawab:
Cash flow diagram:


2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?

Diketahui :
A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun

Ditanya :
Cash flow diagram?

Jawab:
Cash flow diagram:

 3. Seorang mahasiswa teknik elektro menginginkan uang 4 tahun mendatang sebesar Rp30.000.000 guna membiayai kuliah S2-nya kelak. Berapa uang yang harus disetor mahasiswa itu sekarang ke bank, jika diketahui rate of  interest sebesar 15% per tahun?
Diketahui:
F=30.000.000
I=15% per tahun
N=4 tahun

Cash flow diagram:



4. Suatu rencana investasi baru dengan cash flow sebagai berikut:
Investasi
Rp 700 juta
Annual Benefit
Rp 140 juta
Annual Cost
Rp 35 juta
Benefit lump-sum (t=4)
Rp 90 juta
Nilai sisa
Rp 100 juta
Umur investasi
10 tahun
Suku Bunga
8% /tahun
Pajak Perusahaan
20% / tahun

Susunlah cash flow setelah pajak, jika:
a. Metode depresiasi straight line depreciation;
b. Metode depresiasi double declining balance depreciation;
c. Evaluasilah kelayakan rencana sebelum pajak dan sesudah pajak.

Penyelesaian:



5. Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,. Mesin baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp. 15.000.000,. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?