SET INSTRUKSI
Set instruksi (instruction
set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah
CPU, set instruksi sering juga
disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner
kemudian dimengerti sebagai bahasa
assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan representasi
yang lebih mudah dimengerti oleh
manusia.
Sebuah instruksi
terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa informasi tambahan
seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil akan ditempatkan.
Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand berada (yaitu,
alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada beberapa mesin,
semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin yang lain mungkin
terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin lebih pendek dari, memiliki panjang
yang sama seperti, atau lebih panjang dari panjang word. Membuat semua
instruksi memiliki panjang yang sama
lebih muda dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering
memboroskan ruang, karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang
seperti instruksi yang paling panjang.
Di dalam sebuah
instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:
Operation code (op code)
Source operand
reference
Result operand
reference
Xext instruction
preference
Format instruksi
(biner):Missal instruksi
dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat register.
Beberapa simbolik
instruksi:
ADD :
Add (jumlahkan)
SUB :
Subtract (Kurangkan)
MPY/MUL :
Multiply (Kalikan)
DIV :
Divide (Bagi)
LOAD :
Load data dari register/memory
STOR :
Simpan data ke register/memory
MOVE :
pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain
SHR :
shift kanan data
SHL :
shift kiri data .dan lain-lain
Cakupan jenis
instruksi:Data
processing :
Aritmetik (ADD, SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT, SHR,
dsb); konversidata
Data storage
(memory) : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb)
Data
movement :
Input dan Output ke modul I/O
Program flow
control : JUMP, HALT, dsb.
Bentuk instruksi:- Format
instruksi 3 alamat
Mempunyai bentuk umum
seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2].
Terdiri dari satu alamt hasil, dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang
mempunyai arti dalam bentuk algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk
penjelasan : kurangkan isi reg a dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y.
bentuk bentuk pada format ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi
tidak dimungkinkan ada pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register
sekaligus dan program lebih pendek.
Contoh:
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
SUB Y, A, B Y
:= A – B
MPY T, D,
E T
:= D × E
ADD T, T,
C T
:= T + C
DIV Y, Y,
T Y:=
Y / T
Memerlukan 4 operasi
- Format
instruksi 2 alamat
Mempunyai bentuk umum
: [OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari
satu alamat hasil merangkap operand, satu alamat operand, missal : SUB Y,B yang
mempunyai arti dalam algoritmik : Y:= Y – B dan arti dalam bentuk penjelasan :
kurangkan isi reg Y dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Y.
bentuk bentuk format ini masih digunakandi
computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit register, tapi panjang
program tidak bertambah terlalu banyak.
Contoh :
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
MOVE Y,
A Y
:= A
SUB Y,
B Y
:= Y – B
MOVE T,
D T
:= D
MPY T,
E T
:= T × E
ADD T,
C T
:= T + C
DIV Y,
T Y:=
Y / T
Memerlukan 6 operasi
- Format
instruksi 1 alamat
Mempunyai bentuk umum
: [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di
accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC
– B dan arti dalam
bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian simpan
hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer
jaman dahulu, untuk mengoprasikan
di perlukan satu register, tapi panjang program semakin bertambah.
Contoh :
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
LOAD
D AC
:= D
MPY
E AC
:= AC × E
ADD
C AC
:= AC + C
STOR
Y Y
:= AC
LOAD
A AC
:= A
SUB
B AC
:= AC – B
DIV
Y AC
:= AC / Y
STOR
Y Y
:= AC
Memerlukan 8 operasi
- Format instruksi 0 alamat
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit,
disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan
mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti
dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top] dan arti dalam bentuk
penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas,
kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa
instruksi khusus stack PUSH dan POP.
Contoh :
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
PUSH A S[top] := A
PUSH B S[top] := B
SUB S[top]
:= A – B
PUSH C S[top] := C
PUSH D S[top] := D
PUSH E S[top] := E
MPY S[top]
:= D × E
ADD S[top]
:= C + S[top]
DIV S[top]
:= (A – B) /S[top]
POP Y Out := S[top]
Memerlukan 10 operasi
Set instruksi pada
CISC:
Berikut ini merupakan
karakteristik set instruksi yang digunakan pada beberapa computer yang memiliki
arsitektur CISC
Perbandingan set
instruksiBeberapa computer CISC
(Complex Instruction Set
Computer) menggunakan cara implist dalam menentukan mode addressing pada setiap
set instruksinya. Penentuan mode addressing dengan cara implicit memiliki arti
bahwa pada set instruksi tidak di ada bagian yang menyatakan tipe dari mode
addressing yang digunakan, deklarasi dari mode addressing itu berada menyatu
dengan opcode. Lain hal nya dengan cara imsplisit, cara eksplisit sengaja
menyediakan tempat pada set instruksi untuk mendeklarasikan tipe mode
addressing. Pada cara eksplisit deklarasi opcode dan mode addressing berada
terpisah.
Data pada tempat
deklarasi mode addressing diperoleh dari logaritma basis dua jumlah mode
addressing. Jika deklarasi mode addressing dilakukan secara implicit akan
menghemat tempat dalam set instruksi paling tidak satu bit untuk IBM 3090 dan 6
bit untuk MC68040. Perubahan satu bit pada set instruksi akan memberikan
jangkauan alamat memori lebih luas mengingat range memori dinyatakan oleh bilangan berpangkat dua.
ELEMEN-ELEMEN DARI
INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)* Operation Code
(opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
* Source Operand
Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
* Result Operand
Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
* Next instruction
Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya
setelah instruksi yang dijalankan selesai. Source dan result operands dapat berupa salah satu diantara tiga
jenis berikut ini:
Main or Virtual Memory
CPU Register
I/O Device
DESAIN SET
INSTRUKSIDesain set instruksi
merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya
adalah:
Kelengkapan set
instruksi
Ortogonalitas (sifat
independensi instruksi)
Kompatibilitas : –
Source code compatibility – Object code Compatibility
Selain ketiga aspek
tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
Operation Repertoire:
Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
Data Types: tipe/jenis
data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
Register: Banyaknya
register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand
FORMAT
INSTRUKSI * Suatu instruksi
terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut.
Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi
(Instruction Format).
OPCODE OPERAND
REFERENCE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND * Addresses (akan
dibahas pada addressing modes)
* Numbers : – Integer or fixed point – Floating point – Decimal (BCD)
* Characters : – ASCII – EBCDIC
* Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
JENIS
INSTRUKSI * Data processing:
Arithmetic dan Logic Instructions
* Data storage: Memory instructions
* Data Movement: I/O instructions
* Control: Test and branch instructions
TRANSFER DATA * Menetapkan lokasi
operand sumber dan operand tujuan.
* Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas
daripada stack.
* Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
* Menetapkan mode pengalamatan.
* Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat
memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan
memori
Operasi set instruksi
untuk transfer data :
* MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
* STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
* LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
* EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
* CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
* SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
* PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
* POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
ARITHMETICTindakan CPU untuk
melakukan operasi arithmetic :
Transfer data sebelum atau
sesudah.
Melakukan fungsi dalam
ALU.
Menset kode-kode
kondisi dan flag.
Operasi set instruksi
untuk arithmetic :
1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
* Tindakan CPU sama
dengan arithmetic
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada
ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
CONVERSITindakan CPU sama
dengan arithmetic dan logical.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format
data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan
tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
INPUT / OUPUT * Tindakan CPU untuk
melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
* Operasi set
instruksi Input / Ouput :
1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi
I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL
* Tindakan CPU untuk
transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin , call / return.
* Operasi set
instruksi untuk transfer control :
1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat
tertentu.
2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat
tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi
tertentu.
5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai
instruksi
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
CONTROL
SYSTEM * Hanya dapat dieksekusi
ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi
suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem
operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
JUMLAH ALAMAT
(NUMBER OF ADDRESSES) * Salah satu cara
tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat
jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
* Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi
berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya)
Macam-macam instruksi
menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan
1. O – Address Instruction
2. 1 – Addreess Instruction.
3. N – Address Instruction
4. M + N – Address Instruction
Macam-macam instruksi
menurut sifat akses terhadap memori atau register
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction
ADDRESSING MODESJenis-jenis addressing
modes (Teknik Pengalamatan) yang paling umum:
* Immediate
* Direct
* Indirect
* Register
* Register Indirect
* Displacement
* Stack
Sumber :
http://imahmaulana.blogspot.com/2012/11/set-instruksi-dan-pengalamatan.htmlhttp://kecoa-coklat.blogspot.com/2012/11/set-instruksi_6354.htmlhttp://jovanangga.blogspot.com/2012/11/set-instruksi-dan-teknik-pengalamatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar