A. PENGERTIAN DEPRESIASI
Depresiasi
atau penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya.
Depresiasi
secara umum dapat digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu :
Depresiasi
yang disebabkan antara lain mesin-mesin atau peralatan yang digunakan semakin
tua sehingga kemampuannya berkurang (physicaldegradation).
Depresiasi
yang disebabkan antara lain karena semakin majunya perkembangan teknologi,
sehingga diperlukan mesin-mesin atau peralatan-peralatan baru yang lebih efisien
dan ekonomis daripada yang dipakai sekarang atau karena adanya perubahan demand
di masyarakat baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga diperlukan
tambahan mesin-mesin dan peralatan-peralatan baru (functional depreciation).
B. KRITERIA BARANG TERKENA DEPRESIASI
Properti
yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
Harus
digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
Harus
mempunyai umur manfaat tertentu dan umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
Merupakan
sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau
mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
Bukan
inventaris, properti investasi, persediaan atau stok penjualan.
Properti
yang dapat didepresikan dikelompokkan menjadi :
Nyata
(tangible) : dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur
dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti tanah dan segala
sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Tidak nyata
(intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
C. METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI
Metode Garis Lurus (Straight Line Depreciation)
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktifa tersebut.
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktifa tersebut.
Contoh :
PT Jaya
Abadi membeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp 35.000.000,- Diperkirakan
mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp
3.000.000,- Maka penyusutan pertahunnya adalah:
Depresiasi =
( Rp 35.000.000 - Rp 3.000.000 ) / 5 = Rp 6.400.000,-
Sum of Years
Depreciation
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.
Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Turbo pada tanggal 1 Januari 19x1. Harga beli Rp 12.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun. Tentukan depresiasi !
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.
Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Turbo pada tanggal 1 Januari 19x1. Harga beli Rp 12.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun. Tentukan depresiasi !
Unit
Produksi Depresiasi
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut (biasanya berupa mesin produksi). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut (biasanya berupa mesin produksi). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Turbo pada tanggal 1 Januari 19x1, harga beli Rp 12.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 100.000 Km. Tentukan depresiasi missal tahun 19x1 truk dipakai 15.000 Km, 19x2 30.000 Km, 19x3 20.000 Km, 19x4 25.000 dan 19x5 10.000 Km.
D. PENGERTIAN DEPLESI
Nilai sumber alam, seperti : tambang
emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, tambang minyak tanah, tanah yang
yang digunakan sebagai obyek/bahan baku tertentu, akan berkurang, pengurangan
nilai sumber alam ini disebut Deplesi.
Perhituyngan besarnya deplesi berdasarkan
atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam
tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu
Contoh
Harga perolehan hak atas tambang Rp
80.000.000.000,00, taksiran cadangan/kandungan bijih besi sebesar 4.000.000 ton
Maka tarif Deplesi tiap ton = Rp
80.000.000.000,00 : 4.000.000 = Rp 20.000,00
Jika dalam setahun telah ditambang
150.000 ton, maka besarnya deplesi adalah 150.000 x Rp 20.000,00 = Rp
3.000.000.000,00
Ayat jurnal untuk
mencatat deplesi tersubut adalah
Biaya
Deplesi Rp 3.000.000.0
Akumulasi
Deplesi Rp
3.000.000.000,00
Rekening akumulasi deplesi adalah suatu
rekening lawan terhadap cadangan barang tambang yang berangkutan, maka dalam
neraca disajikan sebagai pengurangan terhadap harga perolehan cadangan barang
tambang yang bersangkutan (seperti halnya aktiva tetap dengan akumulasi
penyusutannya.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar