KELEMBABAN RELATIF (%RH)
Kelembaban relatif (%RH) di dalam
ruang pendingin tempat penyimpanan bahan makanan, seringkali memainkan peran
yang lebih penting daripada suhu ruang. Istilah
Kelembaban Relatif mengacu pada jumlah kandungan uap air dalam ruang tertentu
pada suhiu tertentu dibandingkan dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung ruang itu pada saat mencapai titik
jenuhnya.
Suatu ruang dikatakan mempunyai
kelembaban sebesar 50% RH bila jumlah kandungan
uap airnya setengah dari jumlah uap air yang dikandung bila ruangannya mencapai
saturasi.
Catatan : Semua gas yang
terkandung di udara pada kondisi superheated yang tinggi memerlukan pendinginan
sebelum ia dapat mengembun (kondensasi) dan kembali ke wujud cair.
Sebagai contoh, pendinginan udara
hingga mencapai –610C akan menghasilkan pengembunan CO2 keluar dari campuran
liquid nya. Sehingga Udara yang sama pada suhu –620C tidak akan mempunyai kandungan
CO2 dan tekanan totalnya akan menurun karena tekanan dari gas CO2-nya sudah tidak ada.
Udara yang kita keluarkan saat
bernafas juga mengandung salah satu gas yang disebutsebagi uap air. Tidak
seperti gas lannya, uap air ini tidak mengalami superheat tinggi. Uap air ini akan selalu keluar dan
langsung menguap ke udara.
Keberadaan udara dapat disertai
dengan uapair atau tanpa uap air. Dan jumlah uap air yang terkandung di udara ditentukan oleh :
(a) Suhu ruang
(b) Ketersedian air yang dapat
menguap di dalam ruang
(c) Tekanan udara
Udara Standar
Volume udara pada suatu berat
tertentu akan berubah bila suhu udaranya berubah. Oleh karena itu, untuk
keperluan praktis perlu mencari ukuran standar udara yang dapat dijadikan pedoman.
Udara standar adalah udara kering
tanpa kandungan uap air, yang berada pada :
Suhu : 210C
Tekanan : 0 kPa
Volume : 0,83 m3 / kg
Massa : 1,2 kg / m3
Sehingga suatu cool room yang
berukuran 3 x 3 x 3 meter, mempunyai volume 27 meter kubik dan akan dapat menampung 32,4
kg udara kering bila suhu ruangnya 210C pada tekanan atmosfir.
Berat (masa) udara di dalam ruang
tidak menjadi pusat perhatian bagi para mekanik refrigerasi, tetapi kemampuan
air untuk menguap menjadi uap air bersamaan dengan kapasitas udara pembilas
yang melewati bahan makanan yang tersimpan di dalam ruang penyimpanan untuk
membawa uap air keluar dari bahan makanan tersebut merupakan hal yang paling
diminati bagi para mekanik refrigerasi.
Seperti telah dinyatakan dalam
hukum dasar aliran panas, bahwa benda yang mempunyai suhu lebih tinggi akan
selalu mencoba untuk menyamakan suhunya dengan benda lain yang mempunyai suhu
lebih rendah. Sama halnya dengan benda yang mempunyai kandungan uap air yang
lebih tinggi akan selalu memberikan uap airnya kepada benda lainnya yang mempunyai tekanan
lebih rendah dan kandungan uap air lebih sedikit.
Uap air akan mengalir dari area
yang mempunyai tekanan lebih tinggi dengan kandungan uap air yang lebih bayak
ke area yang mempunyai tekanan lebih rendah dengan kendungan uap air yang lebih sedikit.
Di dalam cool room, tergantung sebongkah daging sapi yang mempunyai suhu 3oC
dan suhu evaporatornya –6 0C. Tentu saja daging sapi yang bersuhu lebih tinggi dan
mengandung uap air yang lebih banyak akan
memberikan uap airnya diserap oelh evaporator dan selanjutnya mengembun di dasar lantai evaporator.
Bahkan bila tidak ada udara di
dalam ruang, uap air tetap akan mengembun pada evaporator yang lebih dingin. Tertapi
sirkulasi udara di dalam cool room tetap diperlukan yang dapat berfungsi
sebagai kendaraan untuk memindahkan uap air. Untuk itu, uap air di dalam ruang pendingin
khususnya cool room, tetap dipertahankan setinggi mungkin tanpa menimbulkan
berkembangbiaknya jamur dan bakteri.
Cara Mengukur %RH
Slink Psikrometeradalah suatu
higrometer dalam bentuk hand held yang sederhana. Terdiri dari dua thermometer
yang sama jenisnya tetapi salah satunya selalu dijaga dalam kondisi basah
melalui seuatu kantong higroskopis.
Themometer yang biasa membaca
suhu udara seperti thermometer biasa, dan pembacaan skalanya disebut sebagai : Suhu Bola
Kering.
Suhu Bola Kering mengukur panas
sensible atau intensitas panas dari suhu udara.
Thermometer yang basah membaca
suhu udara pada saat saturasi. Karena bola thermometernya didinginkan oleh
adanya penguapan sejumlah air yang melingkupinya . Besarnya air yang dapat
diuapkan tergantung jumlah uap air yang telah berada di udara. Pembacaan
meternya disebut : Suhu Bola Basah.
Dengan membandingkan kedua
pembacaan meter tersebut, maka besarnya %RH dapat ditentukan dengan mem-plotkan
kedua pembacan tyersebut pada psikrometrik chart.
Contoh chart berikut ini, sudah
disederhanakan untuk memudahkan pembacaannya. Pada Chart tersebut terdapat
empat skala yaitu :
1. Wet Bulb (WB), Dew Point atau
saturation temperature
2. Dry Bulb (DB) Temperature
3. Moisture Content, g/kg udara
kering
4. Relative Humidity
Bila kita plotkan pembacaan 30C
WB dan 4,50C DB pada chart tersebut maka kita dapatkan suatu titik
yang berada pada posisi 80% RH. Bila kita tarik garis horizontal ke kanan maka
akan kita dapakan jumlah kandungan uap air secara nyata yaitu : 4,2 gram/kg.
Bila kita kaitkan dengan contoh
ruang yang sebelumnya yang mempunyai berat udara sebesar 32 kg. Maka ruangan
itu mempunyai 134,4 gram uap air.
itu hasil perhitungan jumlah udara kering dalam ruangan 27 meter kubik salah mas, harusnya 22,41 kg
BalasHapus