Jilid II
Pentingnya mengatur kapasitas mesin
Seperti telah diuraikan, bahwa
kinerja kompresor sangat dipengaruhi oleh sistem beban evaporator dan dapat
berakibat buruk pada kompresornya. Oleh karena itu maka pengontrolan kerja
kompresor mutlak diperlukan untuk menjamin keselamatan sistemnya.
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengontrol kapasitas kompresor yaitu : on-off control, multi speed, cylinder
unloading dan hot gas bypass.
ON-OFF Control
On-off control biasanya digunakan
pada room AC, di mana starting dan stopping systemnya dikontrol oleh room thermostat.
On-off control juga diterapkan pada sistem
yang besar yang menggunakan kompresor semi hermetik dan open type. Sistem ini
hanya direkomendasikan untuk beban yang relatif konstan dan tidak sesuai untuk
sistem yang mempunyai fluktuasi beban besar dan cepat.
Multi Speed Compressor
Karena kapasitas kompresor
berbanding lurus dengan kecepatannya maka untuk mengontrol kapasitas kompresor
dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan kompresor melalui motor penggeraknya
yang didesain mempunyai dua kecepatan.
Hot Gas By Pass Control
Hot gas By pass merupakan solusi
untuk banyak permasalahan yang dihadapi sistem
refrigerasi yang beroperasi secara kontinyu dengan beban yang berfuktuasi
secara cepat dan dalam taraf tinggi.
Katakanlah respon untuk falling
system suatu kompresor yang berkapasitas maksimal 20 ton melalui silinder
unloading berkurang hingga mencapai 5 ton. Bila bebanya jatuh pada harga tidak
kurang dari 5 ton maka suhu dan tekanan suction berada dalam batas aman. Tetapi
bila beban jatuh di bawah 5 ton, maka suhu
dan tekanan suction jatuh di bawah batas amannya dan dapat berakibat buruk pada
kompresornya.
Salah satu solusi yang paling
dianggap memuaskan adalah mencegah jangan sampai bebanya jatuh di bawah batas
amannya yaitu dengan membuat beban tiruan melalui hot gas by pass. Hot gas by
pass control pada prinsipnya menyalurkan tambahan energi panas beban pada
sistem ke sisi tekanan rendah sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi
konstan pada saat beban sistem menjadi minimum.
Pada saat hot gas berlangsung,
maka kebutuhan tekanan kondensing harus dipertimbangkan. Pengontrolan tekanan
kondensing harus dipertimbangkan mengingat harus disediakan tekanan yang cukup
untuk menghasilkan tingkat hot gas yang memadai . Biasanya bila tekanan
kondensing tidak jatuh di bawah 168 psi
atau setara dengan 90 derajad Fahrenheit
Pengujian Kompresor
Gangguan yang sering timbul pada
bagian mekanik kompresor dapat terjadi pada
katub kompresor atau bagian laiinya yang berakibat penurunan kapasitas kompresor atau bahkan gagal bekerja (no
capacity).
Pada tingkatan yang paling buruk
maka kompresor gagal mengkompresi gas dan tidak terjadi sirkulasi refrigeran. Evaporator
menjadi panas dan kondensernya dingin demikian juga komsumsi listriknya turun.
Pada tingkatan yang agak ringan
kompresor dapat mensirkulasi refrigerant tetapi tidak dapat mencapai tekanan
kondensing yang diharapkan.
Untuk mengidentifikasi gangguan
yang terjadi pada kompresor perlu dilakukan serangkaian pengujian.
Gangguan pada bagian
elektrikalnya juga dapat berpengaruh pada performa kompresor. Misalnya pada motor penggeraknya,
pada sistem startingnya atau pada sistem
proteksinya. Hal ini juga memerlukan serangkaian pengujian.
Pengujian pada bagian elektrikal
ini akan dikaji lebih lanjut pada modul Sistem Pengontrolan gudang pendingin. Pengujian
kompresor secar mekanik dipusatkan pada efisiensi kompresi karena melemahnya katub, kebocoran, stuck kompresor
dan pencemaran oli atau kekurangan oli kompresor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar