Minggu, 27 Januari 2013

Pemeliharaan Kompresor ( Jilid 2)



Jilid II
Pentingnya mengatur kapasitas mesin
Seperti telah diuraikan, bahwa kinerja kompresor sangat dipengaruhi oleh sistem beban evaporator dan dapat berakibat buruk pada kompresornya. Oleh karena itu maka pengontrolan kerja kompresor mutlak diperlukan untuk menjamin keselamatan sistemnya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol kapasitas kompresor  yaitu : on-off control, multi speed, cylinder unloading dan hot gas bypass.
ON-OFF Control
On-off control biasanya digunakan pada room AC, di mana starting dan stopping  systemnya dikontrol oleh room thermostat. On-off control juga diterapkan pada  sistem yang besar yang menggunakan kompresor semi hermetik dan open type. Sistem ini hanya direkomendasikan untuk beban yang relatif konstan dan tidak sesuai untuk sistem yang mempunyai fluktuasi beban besar dan cepat.
Multi Speed Compressor
Karena kapasitas kompresor berbanding lurus dengan kecepatannya maka untuk mengontrol kapasitas kompresor dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan kompresor melalui motor penggeraknya yang didesain mempunyai dua kecepatan.
Hot Gas By Pass Control
Hot gas By pass merupakan solusi untuk banyak permasalahan yang dihadapi  sistem refrigerasi yang beroperasi secara kontinyu dengan beban yang berfuktuasi secara cepat dan dalam taraf tinggi.
Katakanlah respon untuk falling system suatu kompresor yang berkapasitas maksimal 20 ton melalui silinder unloading berkurang hingga mencapai 5 ton. Bila bebanya jatuh pada harga tidak kurang dari 5 ton maka suhu dan tekanan suction berada dalam batas aman. Tetapi bila beban jatuh di bawah 5 ton, maka  suhu dan tekanan suction jatuh di bawah batas amannya dan dapat berakibat buruk pada kompresornya.
Salah satu solusi yang paling dianggap memuaskan adalah mencegah jangan sampai bebanya jatuh di bawah batas amannya yaitu dengan membuat beban tiruan melalui hot gas by pass. Hot gas by pass control pada prinsipnya menyalurkan tambahan energi panas beban pada sistem ke sisi tekanan rendah sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi konstan pada saat beban sistem menjadi minimum.
Pada saat hot gas berlangsung, maka kebutuhan tekanan kondensing harus dipertimbangkan. Pengontrolan tekanan kondensing harus dipertimbangkan mengingat harus disediakan tekanan yang cukup untuk menghasilkan tingkat hot gas yang memadai . Biasanya bila tekanan kondensing tidak jatuh di bawah 168  psi atau setara dengan 90 derajad Fahrenheit
Pengujian Kompresor
Gangguan yang sering timbul pada bagian mekanik kompresor dapat terjadi  pada katub kompresor atau bagian laiinya yang berakibat penurunan kapasitas  kompresor atau bahkan gagal bekerja (no capacity).
Pada tingkatan yang paling buruk maka kompresor gagal mengkompresi gas dan  tidak terjadi sirkulasi refrigeran. Evaporator menjadi panas dan kondensernya dingin demikian juga komsumsi listriknya turun.
Pada tingkatan yang agak ringan kompresor dapat mensirkulasi refrigerant tetapi tidak dapat mencapai tekanan kondensing yang diharapkan.
Untuk mengidentifikasi gangguan yang terjadi pada kompresor perlu dilakukan  serangkaian pengujian.
Gangguan pada bagian elektrikalnya juga dapat berpengaruh pada performa  kompresor. Misalnya pada motor penggeraknya, pada sistem startingnya atau  pada sistem proteksinya. Hal ini juga memerlukan serangkaian pengujian.
Pengujian pada bagian elektrikal ini akan dikaji lebih lanjut pada modul Sistem Pengontrolan gudang pendingin. Pengujian kompresor secar mekanik dipusatkan pada efisiensi kompresi karena  melemahnya katub, kebocoran, stuck kompresor dan pencemaran oli atau kekurangan oli kompresor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar